Sebanyak 24.000 tenaga profesional Indonesia (TPI) dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan sektor formal di Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) tahun ini. Mereka nanti dipekerjakan di sektor konstruksi, jasa perhotelan, dan engineering.
"Kami terus koordinasi untuk memastikan kemudahan pelayanan dan peningkatan perlindungan bagi TPI," kata Menaker Hanif Dhakiri kemarin (2/6).
Kebutuhan akan tenaga kerja Indonesia (TKI) itu menindaklanjuti tawaran Qatar dan UEA yang disampaikan kepada Menaker saat berkunjung ke Timur Tengah baru-baru ini.
Dalam pertemuan dengan Menteri Administrasi Pembangunan, Tenaga Kerja, dan Sosial Qatar Eisa Saad A. Al Naimi, tahun ini Indonesia diberi peluang untuk mengisi puluhan ribu lowongan kerja di negara penghasil gas terbesar di dunia itu.
Sebagaimana diketahui, beberapa tahun terakhir Qatar dan mayoritas negara Timur Tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur di berbagai bidang.
Di antaranya, industri pengolahan, transportasi, gedung perkantoran, hotel, dan pelabuhan.
Pembangunan tersebut berdampak pada meningkatnya kebutuhan operator, teknisi, manajer, dan insinyur yang sesuai dengan pasar kerja di negara setempat. ( Sumber JAWAPOS 3 Juni 2016 )
Pemerintah Qatar membuka peluang kerja bagi tenaga kerja Indonesia (TKI). Sebanyak 24 ribu lowongan kerja disediakan pemerintah Qatar bagi TKI yang ingin mengadu nasib di negara penghasil gas bumi tersebut.
Hal ini disampaikan Menteri Al-Naimi saat menerima kunjungan kerja Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Hanif Dhakiri di Qatar. Al-Naimi menyatakan pada 2016 ini, Indonesia diberikan peluang untuk mengisi 24 ribu lowongan pekerjaan di berbagai bidang di Qatar.
Adapun saat ini jumlah tenaga kerja Indonesia di Qatar mencapai 40 ribu orang. Sekitar 10 ribu diantaranya adalah pekerja semi-skilled dan profesional. Sedangkan selebihnya merupakan pekerja di sektor rumah tangga.
"Kami senang jika pihak Indonesia dapat menyediakan daftar dan spesifikasi pekerja profesional Indonesia yang tersedia, serta proposal mengenai investasi bidang pelatihan tenaga kerja. Kami nanti akan koordinasikan dengan lembaga-lembaga terkait di Qatar," ujar dia di Jakarta, Jumat (27/5/2016).
Al-Naimi menyatakan, Qatar tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur di berbagai bidang seperti industri pengolahan, transportasi, gedung perkantoran, hotel, pelabuhan dan lain-lain. Kebutuhan akan operator, teknisi, manajer dan insinyur sangat tinggi seiring dengan terus meningkatnya pasar kerja setempat.
"Kami tertarik untuk investasi di bidang pelatihan tenaga kerja di Indonesia. Qatar masih membutuhkan banyak tenaga kerja profesional di berbagai bidang dan skema investasi pelatihan kerja merupakan jalan yang baik agar kedua belah pihak dapat memantau proses dan mutu dari penyiapan tenaga kerja profesional," tandas dia. ( Sumber LIPUTAN6 27 Mei 2016 )