Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membuka lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2016 lebih dari 4.000 orang. Usulan formasi ini sudah diajukan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) untuk segera ditindaklanjuti.
Sekretaris Jenderal Kemenkeu Hadiyanto mengaku telah menyodorkan formasi kebutuhan PNS di lingkungan Kemenkeu kepada Kementerian PAN RB. Jumlahnya tentu mempertimbangkan kuota yang disiapkan Kementerian PAN RB.
"Formasi kebutuhan PNS yang diajukan sekitar 4.000 an PNS. Kita tetap mengikuti formasi yang disiapkan Menteri PAN RB," ujar Hadiyanto di Jakarta, seperti ditulis Kamis (28/4/2016)
Lebih jauh katanya, jumlah ini untuk memenuhi kebutuhan PNS di seluruh Direktorat Jenderal atau Unit Eselon I Kemenkeu, termasuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Ditjen Bea Cukai yang masih kekurangan sumber daya manusia (SDM).
"Lebih dari 4.000 PNS ini buat Ditjen Pajak, Ditjen Bea Cukai dan seluruh Unit Eselon I. Tapi memang dari angka itu, porsi paling banyak untuk Ditjen Pajak dan Bea Cukai sesuai dengan lingkup tugasnya yang sangat luas," jelas Hadiyanto.
Mantan Direktur Jenderal Kekayaan Kemenkeu itu menambahkan, alokasi PNS yang diperuntukkan bagi Ditjen Pajak dan Bea Cukai bisa mencapai separuh dari total usulan formasi 4.000 orang. Itu artinya sekitar 2.000 PNS nantinya akan didistribusikan bagi kedua Ditjen itu.
"Kebutuhan PNS di lingkungan Kemenkeu terutama di Ditjen Pajak dan Bea Cukai jelas lebih dari itu. Karena selain mengembangkan IT, kita tetap membutuhkan sumber daya manusia yang bisa langsung memantau dan meningkatkan penerimaan melalui accountrepresentatif," jelasnya.
Meski kebijakan moratorium penerimaan PNS masih berlaku, kecuali untuk profesi tertentu, namun tidak menyurutkan kerja Kemenkeu sebagai bendahara negara.
"Moratorium kan tidak menambah jumlah pegawai yang ada, tapi perekrutan lebih kepada untuk menggantikan yang pensiun. Walaupun jumlahnya tidak seperti tahun lalu, kinerja tidak berkurang, kita kerja keras untuk itu," tandas Hadiyanto. (Fik/Nrm)
Catatan :
- Berhati-hatilah terhadap segala bentuk oknum dan penipuan yang menjanjikan kelulusan dalam Ujian seleksi CPNS, sejak tahun 2014 proses seleksi Penerimaan CPNS telah menggunakan sistem CAT yang terintegrasi dari Pusat.